Sabtu, 13 Januari 2018

MAKALAH TEMA, TOPIK, DAN KERANGKA KARANGAN

MAKALAH
TEMA, TOPIK, DAN KERANGKA KARANGAN
Diajukan Untuk Diskusi Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Dosen Pengampu :
Hendra Saputra, M.pd.

Di Susun Oleh Kelas KPI D
Kelompok 12 :
Fakhri Ardiansyah
Herawati
Heny Nurhasanah





UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Tema, topik dan kerangka karangan” yang menjadi salah satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia ini dengan baik dan lancar.
Merupakan suatu tambahan pengetahuan dan wawasan bagi kami para penyusun makalah ini terutama materi-materi baru yang dapat memberikan pemahaman-pemahaman yang lebih bervariatif.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Rekan-rekan mahasiswa - mahasiswi Universitas Islam Negeri Lampung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
2.    Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan mositral maupun material.
3.    Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sebagai referensi tambahan di bidang Bahasa Indonesia.

Bandar Lampung,    September 2017



Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Depan ......................................................................................................... 1
Kata Pengantar .......................................................................................................... 2
Daftar Isi ....................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 3
A.       Latar Belakang Masalah .................................................................................. 4
B.       Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
C.       Tujuan Penulisan ............................................................................................. 4
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................. 5
A.       Pengertian Topik ............................................................................................... 5
B.       Pengertian Tema ............................................................................................... 6
C.       Pengertian Kerangka Karangan .................................................................... 7
BAB  3 PENUTUP ...................................................................................................... 11
A.       Kesimpulan ........................................................................................................ 11
B.       Kritik dan Saran ................................................................................................. 11
C.       Daftar Pusaka .................................................................................................... 11
D.       Sumber …………………………………………………………………………12


BAB 1 PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Selama ini, jika kita mengarang, biasanya yang pertama kali harus kita ditentukan adalah tema. Tema dianggap sebagai sesuatu yang paling sentral dalam urusan karang mengarang, sedangkan topik dianggap tidak sesentral tema, dan pada umunnya dibicarakan kemudian.
Ada dua tanggapan umum dengan tema dikalangan masyarakat kita. Pertama, tema yang pendek. Tema ini umumnya berupa kata atau frasa, misalnya sebuah film atau lagu yang bertemakan cinta, perjuangan, kesnjangan sosial, dll. Kedua, tema yang panjang, tema ini biasanya berupa kalimat yang bersifat umum, misalnya Bersatu Tangguh Berbudaya dan Berkarya, Dengan Semangat Sportifitas Kita Sukseskan POS (Pekan Olahraga Siswa)  ke-12.
Penetapan topik sebelum mulai menggarap suatu tema merupakan suatu keahlian. Topik mana yang akan dipergunakan dalam sebuah karangan bukan merupakan persoalan. Namun seringkali pula justru hal inilah yang menjadi beban yang tidak kecil bagi kita yang baru mulai menulis. Kita masih kesulitan dalam menentukan topik apa yang akan kita tulis.

B.   Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah :
1.    Apa pengertian topic ?
2.    Apa pengertian tema ?
3.            Pengertian kerangka karangan ?
C.   Tujuan Penulisan
1.  Untuk mengetahui pengertian topik, cirri-ciri topik dan mamfaat topik
2.  Untuk mengetahui pengertian tema, cirri-ciri tema, dan mamfaat tema
3.  Untuk mengetahui kerangka karangan, mamfaat kerangka karangan, syarat-syarat membuat kerangka karangan


BAB 2 PEMBAHSAN

  1. Topik
Topik berarti ‘pokok pembicaraan, pokok pembahasan, pokok permasalahan atau masalah yang dibicarakan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus memilih dan menetapkan topik karangannya. Sangat banyak permasalahan di sekitar kita yang dapat dijadikan topik seperti: putus sekolah, pengangguran, kenaikan harga, keluarga berencana, polusi, kenakalan remaja, dan sebagainya. Perlu diketahui, topik karangan ilmiah harus tentang sesuatu yang nyata, tidak boleh abstrak.
Ciri-ciri topik pertama-tama harus menarik perhatian penulis sendiri. Topik yang menarik perhatian penulis, akan memungkinkan pengarang berusaha secara terus menerus mencari data-data untuk mengucapkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong terus menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya. Sebaliknya suatu topik yang sama sekali tidak disenangi akan menimbulkan kesalahan bila terdapat hambatan-hambatan. Penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga dalam menemukan data dan fakta untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Cara pertama untuk mempersempit pokok pembicaraan dapat dilakukan dengan memecah pokok pembicaraan menjadi bagian-bagian yang makin kecil yang disebut subtopik.
Cara kedua adalah dengan menuliskan pokok umum dan membuat daftar aspek khusus apa saja dari pokok itu secara berurutan kebawah. Dari daftar itu dapat dipilih salah satu aspek untuk dijadikan topik karangan.
Cara ketiga dilakukan dengan mengajukan 5 pertanyaan berikut mengenai pokok pembicaraan : apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Pokok pembicaran ditulis diatas, lalu dibawahnya disediakan kolom-kolom untuk menjawab kelima pertanyaan itu. Dalam setiap kolom dituliskan aspek-aspek khusus dari pokok pembicaraan. Dengan cara itu akan diperoleh satu aspek untuk diangkat menjadi pokok pembahasan karangan.
Contoh berikut ini, adalah cara lain untuk mempersempit atau membatasi topik supaya lebih spesifik dari sebelumnya.
a.    Menurut Tempat : Aceh lebih terbatas dari pada Pulau Sumatera. Topik “Aceh Sebelum Tsunami”.
b.    Menurut Waktu : “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan menjadi “Seni Batik Khas Aceh”
c.    Menurut Hubungan Sebab-akibat : “Dekadensi Moral di Kalangan Muda-mudi” dapat dikhususkan menjadi “Pangkal Utama Timbulnya Krisis Moral di Kalangan Muda-Mudi”.
  1. Tema
Tema berarti pokok pemikiran, ide, atau gagasan tertentu yang akan dituangkan oleh penulis dalam karangannya. Tema adalah sesuatu yang melatar belakangi dan mendorong seseorang menuliskan karangannya. Dalam tulisan akan menuangkan pokok pemikirannya untuk mengatasi kelangkaan tersebut. Pokok pemikiran itulah yang disebut tema. Tema dapat diperoleh setelah selesai membaca karangan seseorang disebut tema akhir. Dalam karya ilmiah mahasiswa, tema harus dirumuskan sejak awal untuk diketahui oleh dosen pembimbing karya tulis. Tema seperti itu disebut tema awal. Perhatikan contoh di bawah ini.
1)         Topik  : Cara Mengemukakan Pendapat yang Efektif
2)         Topik  : Dampak Buruk Aborsi
Perumusan tema akan memudahkan penulis menyusun dalam kerangka karangan. Seperti halnya topik, tema pun perlu dibatasi dan diarahkan pada fokus atau titik perhatian tertentu.

  1. Kerangka (Outline) Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi utama kerangka karangan adalah untuk mengatur hubungan antara gagasan-gagasan. Melalui kerangka karangan, pengarang dapat melihat kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan karangannya. Kerangka karangan mengandung rencana kerja menyusun kerangka. Kerangka akan mengarahkan akan penulisan menggarap karangan secara teratur. Kerangka juga akan membantu penulis membedakan antara ide utama dan ide tambahan.
            Kerangka karangan dapat mengalami perubahan terus-menerus untuk mencapai suatu bentuk yang lebih sempurna. Kerangka yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final atau kerangka mantap. Dalam proses penyusunan karangan ada tahapan yang harus dijalani, yaitu memilih topik dan merumuskan tema, mengumpulkan data/informasi, mengatur strategi penempatan gagasan, dan menulis karangan itu sendiri.
            Secara Terinci kerangka karangan dapat membantu pengarang/penulis dalam hal-hal sebagai berikut (keraf, 1988:195-196).
  1. Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai dua kali, serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang sudah ditetapkan.
  2. Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya.
  3. Bila kerangka karangan telah rapi tersusun, berarti separuh karang sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul, dirinci dan diruntun dengan teratur. Pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimatnya saja untuk “menyembunyikan” ide dan gagasannya.
  4. Kerangka karangan merupakan miniatur dan keseluruhan karangan. Melalui kerangka karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur karangan secara menyeluruh.

a.    Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Ada dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka karangan, yaitu (1) pola alamiah, dan (2) pola logis. Pola pertama disebut alamiah karena penyusunan unit-unit bab dan subbab-nya memakai pendekatan alamiah yang esensial, yaitu ruang (tempat) dan waktu. Pola kedua dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika (masuk akal atau tidak).
Pola Alamiah
Penyusunan kerangka karangan yang berpola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Maka urutan bab dan subbab dalam pola ini terbagi dua yaitu (1) urutan ruang (spasial), dan (2) urutan waktu (temporal). Urutan ruang adalah pola penguraian yang menggambarkan keadaan suatu ruang dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan seterusnya. Sedangkan urutan waktu adalah penguraian atau rangkaian peristiwa secara kronologis.
Urutan Ruang
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor, gedung stadion, lokasi/wilayah tertentu. Berikut contoh kerangka karangan dengan urutan ruang.
Topik : Laporan lokasi banjir di Indonesia
I. Banjir di Pulau Jawa
     A. Banjir di Jawa Barat
           1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
B. Banjir di Jawa Tengah
1. Daerah Pekalongan
2. Daerah Semarang
II. Banjir di…
Urutan Waktu
Urutan waktu dipakai untuk menarasikan (menceritakan) kronologi peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa. Kerangka karangan tentang sejarah dan otobiografi pastilah memakai urutan waktu. Berikut contoh kerangka karangan dengan urutan waktu.
Topik : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
  1. Jatidiri Rabindranath Tagore
  2. Pendidikan Rabindranath Tagore
  3. Karier Rabindranath Tagore
  4. Akhir Hidup Rabindranath Tagore

Pola Logis
      Diatas telah disebutkan pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berpikir manusia. Cara berpikir ada beberapa macam dan pendekatannya berbeda-beda bergantung pada sudut pandang dan tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis.
Untitled-1 copy
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Telah sama-sama kita ketahui tadi bahwa tata Bahasa Indonesia mengarang memerlukan 3 aspek penting yakni, adanya Topik, Tema, dan Kerangka Karangan. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan, sedangkan Tema berarti pokok pemikiran, ide atau gagasan. Dan Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusuna gagasan.


Saran
     Setiap Mahasiswa diharapkan mampu menulis karangan dengan menggunakan tiga aspek karangan untuk memperjelas suatu rincian. Dan berhati-hatilah dan penggunaan bagian-bagian karangan tersebut agar hasil karangan dapat terlihat jelas.




















SUMBER:
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia (Untuk mahasiswa Nonjurusan bahasa), Diksi, Jakarta,  2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalo mau lebih banyak silahkan komentar ya guys :)