MAKALAH
TEMA, TOPIK, DAN KERANGKA KARANGAN
Diajukan
Untuk Diskusi Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Jurusan
Komunikasi
dan Penyiaran Islam
Dosen Pengampu :
Hendra Saputra, M.pd.
Di
Susun Oleh Kelas KPI D
Kelompok
12 :
Fakhri Ardiansyah
Herawati
Heny Nurhasanah
UNIVERSITAS ISLAM
NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS DAKWAH
DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI
DAN PENYIARAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Tema, topik dan kerangka karangan”
yang menjadi salah satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia ini dengan baik dan lancar.
Merupakan
suatu tambahan pengetahuan dan wawasan bagi kami para penyusun makalah ini
terutama materi-materi baru yang dapat memberikan pemahaman-pemahaman yang
lebih bervariatif.
Penyusunan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh
karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Rekan-rekan mahasiswa - mahasiswi Universitas Islam Negeri Lampung
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
2.
Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan mositral maupun
material.
3.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
selaku penyusun dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya sebagai referensi tambahan di bidang Bahasa Indonesia.
Bandar Lampung,
September 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Depan ......................................................................................................... 1
Kata Pengantar .......................................................................................................... 2
Daftar Isi ....................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 3
A. Latar
Belakang Masalah .................................................................................. 4
B. Rumusan
Masalah ........................................................................................... 4
C. Tujuan
Penulisan ............................................................................................. 4
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................. 5
A. Pengertian
Topik ............................................................................................... 5
B. Pengertian
Tema ............................................................................................... 6
C. Pengertian
Kerangka Karangan .................................................................... 7
BAB 3
PENUTUP ...................................................................................................... 11
A. Kesimpulan
........................................................................................................ 11
B. Kritik
dan Saran ................................................................................................. 11
C. Daftar
Pusaka .................................................................................................... 11
D. Sumber
…………………………………………………………………………12
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Selama
ini, jika kita mengarang, biasanya yang pertama kali harus kita ditentukan
adalah tema. Tema dianggap sebagai sesuatu yang paling sentral dalam urusan
karang mengarang, sedangkan topik dianggap tidak sesentral tema, dan pada
umunnya dibicarakan kemudian.
Ada
dua tanggapan umum dengan tema dikalangan masyarakat kita. Pertama, tema yang
pendek. Tema ini umumnya berupa kata atau frasa, misalnya sebuah film atau lagu
yang bertemakan cinta, perjuangan, kesnjangan sosial, dll. Kedua, tema yang
panjang, tema ini biasanya berupa kalimat yang bersifat umum, misalnya Bersatu
Tangguh Berbudaya dan Berkarya, Dengan Semangat Sportifitas Kita Sukseskan POS
(Pekan Olahraga Siswa) ke-12.
Penetapan
topik sebelum mulai menggarap suatu tema merupakan suatu keahlian. Topik mana
yang akan dipergunakan dalam sebuah karangan bukan merupakan persoalan. Namun
seringkali pula justru hal inilah yang menjadi beban yang tidak kecil bagi kita
yang baru mulai menulis. Kita masih kesulitan dalam menentukan topik apa yang
akan kita tulis.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini
adalah :
1. Apa
pengertian topic ?
2. Apa
pengertian tema ?
3.
Pengertian kerangka karangan ?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian topik, cirri-ciri topik dan mamfaat topik
2. Untuk
mengetahui pengertian tema, cirri-ciri tema, dan mamfaat tema
3. Untuk
mengetahui kerangka karangan, mamfaat kerangka karangan, syarat-syarat membuat
kerangka karangan
BAB
2 PEMBAHSAN
- Topik
Topik
berarti ‘pokok pembicaraan, pokok pembahasan, pokok permasalahan atau masalah
yang dibicarakan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap menjadi
karangan. Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus memilih dan
menetapkan topik karangannya. Sangat banyak permasalahan di sekitar kita yang
dapat dijadikan topik seperti: putus sekolah, pengangguran, kenaikan harga,
keluarga berencana, polusi, kenakalan remaja, dan sebagainya. Perlu diketahui,
topik karangan ilmiah harus tentang sesuatu yang nyata, tidak boleh abstrak.
Ciri-ciri
topik pertama-tama harus menarik perhatian penulis sendiri. Topik yang menarik
perhatian penulis, akan memungkinkan pengarang berusaha secara terus menerus
mencari data-data untuk mengucapkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis
akan didorong terus menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu
sebaik-baiknya. Sebaliknya suatu topik yang sama sekali tidak disenangi akan
menimbulkan kesalahan bila terdapat hambatan-hambatan. Penulis tidak akan
berusaha sekuat tenaga dalam menemukan data dan fakta untuk memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi.
Cara pertama untuk
mempersempit pokok pembicaraan dapat dilakukan dengan memecah pokok pembicaraan
menjadi bagian-bagian yang makin kecil yang disebut subtopik.
Cara kedua adalah
dengan menuliskan pokok umum dan membuat daftar aspek khusus apa saja dari
pokok itu secara berurutan kebawah. Dari daftar itu dapat dipilih salah satu
aspek untuk dijadikan topik karangan.
Cara ketiga dilakukan
dengan mengajukan 5 pertanyaan berikut mengenai pokok pembicaraan : apa, siapa,
dimana, kapan, dan bagaimana. Pokok pembicaran ditulis diatas, lalu dibawahnya
disediakan kolom-kolom untuk menjawab kelima pertanyaan itu. Dalam setiap kolom
dituliskan aspek-aspek khusus dari pokok pembicaraan. Dengan cara itu akan
diperoleh satu aspek untuk diangkat menjadi pokok pembahasan karangan.
Contoh berikut ini,
adalah cara lain untuk mempersempit atau membatasi topik supaya lebih spesifik
dari sebelumnya.
a. Menurut
Tempat : Aceh lebih terbatas dari pada Pulau Sumatera. Topik “Aceh Sebelum
Tsunami”.
b. Menurut
Waktu : “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan menjadi “Seni Batik Khas Aceh”
c. Menurut
Hubungan Sebab-akibat : “Dekadensi Moral di Kalangan Muda-mudi” dapat
dikhususkan menjadi “Pangkal Utama Timbulnya Krisis Moral di Kalangan
Muda-Mudi”.
- Tema
Tema
berarti pokok pemikiran, ide, atau gagasan tertentu yang akan dituangkan oleh
penulis dalam karangannya. Tema adalah sesuatu yang melatar belakangi dan
mendorong seseorang menuliskan karangannya. Dalam tulisan akan menuangkan pokok
pemikirannya untuk mengatasi kelangkaan tersebut. Pokok pemikiran itulah yang
disebut tema. Tema dapat diperoleh setelah selesai membaca karangan seseorang
disebut tema akhir. Dalam karya ilmiah mahasiswa, tema harus dirumuskan sejak
awal untuk diketahui oleh dosen pembimbing karya tulis. Tema seperti itu
disebut tema awal. Perhatikan contoh di bawah ini.
1)
Topik : Cara Mengemukakan Pendapat yang Efektif
2)
Topik : Dampak Buruk Aborsi
Perumusan tema akan memudahkan penulis
menyusun dalam kerangka karangan. Seperti halnya topik, tema pun perlu dibatasi
dan diarahkan pada fokus atau titik perhatian tertentu.
- Kerangka (Outline)
Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur
tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi utama kerangka karangan adalah
untuk mengatur hubungan antara gagasan-gagasan. Melalui kerangka karangan,
pengarang dapat melihat kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan karangannya.
Kerangka karangan mengandung rencana kerja menyusun kerangka. Kerangka akan
mengarahkan akan penulisan menggarap karangan secara teratur. Kerangka juga
akan membantu penulis membedakan antara ide utama dan ide tambahan.
Kerangka karangan dapat mengalami perubahan terus-menerus untuk mencapai suatu
bentuk yang lebih sempurna. Kerangka yang belum final disebut outline sementara,
sedangkan kerangka yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final
atau kerangka mantap. Dalam proses penyusunan karangan ada tahapan yang harus
dijalani, yaitu memilih topik dan merumuskan tema, mengumpulkan data/informasi,
mengatur strategi penempatan gagasan, dan menulis karangan itu sendiri.
Secara Terinci kerangka karangan dapat membantu pengarang/penulis dalam hal-hal
sebagai berikut (keraf, 1988:195-196).
- Kerangka karangan akan
mempermudah pengarang menuliskan karangannya dan dapat mencegah pengarang
mengolah suatu ide sampai dua kali, serta mencegah pengarang keluar dari
sasaran yang sudah ditetapkan.
- Kerangka karangan akan membantu
pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam
karangannya.
- Bila kerangka karangan telah
rapi tersusun, berarti separuh karang sudah “selesai” karena semua ide
sudah dikumpul, dirinci dan diruntun dengan teratur. Pengarang tinggal
menyusun kalimat-kalimatnya saja untuk “menyembunyikan” ide dan
gagasannya.
- Kerangka karangan merupakan
miniatur dan keseluruhan karangan. Melalui kerangka karangan, pembaca
dapat melihat intisari ide serta struktur karangan secara menyeluruh.
a.
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Ada
dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka karangan, yaitu
(1) pola alamiah, dan (2) pola logis. Pola pertama disebut alamiah karena
penyusunan unit-unit bab dan subbab-nya memakai pendekatan alamiah yang
esensial, yaitu ruang (tempat) dan waktu. Pola kedua dinamakan pola logis
karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia
yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika (masuk akal atau tidak).
Pola
Alamiah
Penyusunan
kerangka karangan yang berpola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi
ruang dan waktu. Maka urutan bab dan subbab dalam pola ini terbagi dua yaitu
(1) urutan ruang (spasial), dan (2) urutan waktu (temporal).
Urutan ruang adalah pola penguraian yang menggambarkan keadaan suatu ruang dari
kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan seterusnya. Sedangkan urutan waktu
adalah penguraian atau rangkaian peristiwa secara kronologis.
Urutan
Ruang
Urutan
ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor,
gedung stadion, lokasi/wilayah tertentu. Berikut contoh kerangka karangan
dengan urutan ruang.
Topik : Laporan lokasi banjir di Indonesia
I. Banjir di Pulau Jawa
A. Banjir di Jawa Barat
1.
Daerah Ciamis
2.
Daerah Garut
B.
Banjir di Jawa Tengah
1.
Daerah Pekalongan
2.
Daerah Semarang
II. Banjir di…
Urutan
Waktu
Urutan
waktu dipakai untuk menarasikan (menceritakan) kronologi peristiwa/kejadian,
baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa. Kerangka
karangan tentang sejarah dan otobiografi pastilah memakai urutan waktu. Berikut
contoh kerangka karangan dengan urutan waktu.
Topik : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
- Jatidiri Rabindranath Tagore
- Pendidikan Rabindranath Tagore
- Karier Rabindranath Tagore
- Akhir Hidup Rabindranath Tagore
Pola
Logis
Diatas
telah disebutkan pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berpikir
manusia. Cara berpikir ada beberapa macam dan pendekatannya berbeda-beda
bergantung pada sudut pandang dan tanggapan penulis terhadap topik yang akan
ditulis.
BAB
3 PENUTUP
Kesimpulan
Telah sama-sama kita
ketahui tadi bahwa tata Bahasa Indonesia mengarang memerlukan 3 aspek penting
yakni, adanya Topik, Tema, dan Kerangka Karangan. Topik berarti pokok
pembicaraan atau pokok permasalahan, sedangkan Tema berarti pokok pemikiran,
ide atau gagasan. Dan Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang
pembagian dan penyusuna gagasan.
Saran
Setiap Mahasiswa diharapkan mampu menulis
karangan dengan menggunakan tiga aspek karangan untuk
memperjelas suatu rincian. Dan berhati-hatilah dan penggunaan bagian-bagian
karangan tersebut agar hasil karangan dapat terlihat jelas.
SUMBER:
Lamuddin
Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia (Untuk mahasiswa Nonjurusan bahasa),
Diksi, Jakarta, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalo mau lebih banyak silahkan komentar ya guys :)