MAKALAH
INDIVIDU,
MASYARAKAT, DAN INTERAKSI SOSIAL
Diajukan
Untuk Diskusi Mata Kuliah IAD, ISD, IBD
Jurusan
Komunikasi
dan Penyiaran Islam
Dosen Pengampu :
Yunidar
Cut Mutia Yanti, S.Sos., M.Sos.I
Di
Susun Oleh
Kelas KPI D
Kelompok 11 :
Debby Kartika Putri (1741010130)
Fakhri Ardiansyah (1741010145)
Febri Dwiariyanto (1741010147)
JURUSAN KOMUNIKASI
DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan judul “Individu, Masyarakat, dan Interaksi Sosial”
yang menjadi salah satu tugas dari mata kuliah IAD, ISD, IBD ini dengan baik dan lancar.
Merupakan
suatu tambahan pengetahuan dan wawasan bagi kami para penyusun makalah ini
terutama materi-materi baru yang dapat memberikan pemahaman-pemahaman yang
lebih bervariatif.
Penyusunan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh
karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Rekan-rekan
mahasiswa - mahasiswi Universitas
Islam Negeri Lampung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
2. Kedua orang tua
kami yang telah memberikan dukungan mositral maupun material.
3. Semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
selaku penyusun dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya sebagai referensi tambahan di bidang Bahasa Indonesia.
Bandar Lampung, 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik
yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi.
Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok
vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara
individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak
Sosial dan Komunikasi Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan
kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak
langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara.
Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara
langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali
ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung. Faktor yang
mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi,
indenifikasi, simpati dan empati.
2.
Rumusan masalah
Berpijak dari latar
belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini
adalah :
1.
siapakah individu itu..?
2.
siapakah keluarga...?
3.
siapakah masyarakat...?
4.
apakah interaksi sosial...?
3.
Tujuan Masalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Tempat Ruang Dan Sistem Sosial serta
untuk wawasan dan ilmu kami tentang pengaruh interaksi sosial bagi masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin, in (tidak) dan
dividus (dapat dibagi). Individu dapat terdiri atas dua dimensi yaitu fisik
yang pada dasarnya berpoensi lahiriyah berupa gerakan anggota badan, panca
indra dan lain-lain dan psikis pada dasarnya berpotensi batiniyah berupa
intelegensi emosi dan lain-lain.
Potensi-potensi
itu sebagian besar merupakan naluriah, untuk mengadakan pemisahan secara tegas.
Para ahli ilmu jiwa berbeda pendapat dalam menentukan macam-macam potensi
naluriah. James mengemukakan hampir 30 macam. Torndike 40 macam ada pula yang
menyatakan 9 dan 60 macam. Maka dari itu untuk mengetahui individu lebih jelas
kita tidak boleh terpaku pada naluriah saya manusia perlu diadakan pendekatan
seprti :
1.
Segi Fisik
Wujud Fisik adalah sebagai
sebagian alam selalu tunduk pada alam. Wujud ini tersusun dan mempunyai
struktrur fisika seperti berat, volume dan sifat-sifat lainnya. Seorang lahir
kemudian menjadi dewasa, dan meninggalkan hal ini yang merupkan gejala
kealaman. Namun, makhluk hdup mempunyai ciri-ciri sendiri dan selalu mengalami
perubahan dan perkembangan yang disebut dengan faktor penunjang kelangsungan
hidup.
Tahap pekembangan biologis menurut beberapa
pendapat terdapat dalam table berikut:
No
|
Tokoh
|
Umur
|
Keterangan
|
1
|
Aristoteles
|
0 tahun-7 tahun
|
Masa bermain
|
7 tahun- 14 tahun
|
Masa remaja
|
||
14 tahun – 21 tahun
|
Masa puber melalui menjadi dewasa
|
||
2
|
krettschmen
|
0 tahun- 3 tahun
|
Keleihatan pendek dan gemuk (fullung periode I)
|
3 tahun-7 tahun
|
Kelihatan langsing(strecking periode I)
|
||
7 tahun – 13 tahun
|
Kelihatan pendek dan gemuk(fullung periode II)
|
||
13 tahun 20 tahun
|
Ke;lihatan langsing (strecking periode II)
|
||
3
|
Sigmund freud
|
0 tahun – 1 tahun
|
Mulut pokok aktivitas dinamik
(fase oral)
|
3 tahun- 5 tahun
|
Dorongan dan tekanan terpusat pada kotoran
|
||
5tahun–12/13 tahun
|
Implis cenderung untuk adalah menyerap
|
||
12/13t
|
Implus mulai menonjol kembali
(fase puber)
|
Sedangkan penunjang kehidupan manusia antara lain sandang, pangan
dan papan untuk keperluan ini manusia selalu berubah dengan lingkungannya hal
inilah yang menyebabkan perubahan lingkungan.
2.
Segi Psikis
Wujud psikis ini
bersama-sama membentuk individu yang berfungsi sangat berpengaruh terhadap
gerak dan tingkah laku fisik. Sedangkan, tingkah laku fisik berpengaruh pada
psikis, contoh; temperatur seseorang merupakan pantulan dari kejiwaan tapi
dipengaruhi oleh zat cairan (cairan empedu kuning, darah, empedu hitam dan
lendir) .
Tenaga kejiwaan yang
sangat menonjol oleh Sigmund freud disebut libido seksual (naluri tunggal dan
sumber tingkah laku) yang melahirkan dorongan untuk hidup dan mati. Sedangkan
menurut A.D marimba adalah cipta, karsa, karya dan fungsi ini selalu mengalami
perubahan dalam beberapa tahap.
3.
Pengaruh lingkungan pada individu.
Lingkungan sangat
berpengaruh dalam perubahan kondisi individu, sehingga individu harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan nya, penyesuaian itu dapat timbul dari
dalam dan dari luar. Proses pengaruh yang masuk dari luar disebut
internalisasi. seperti keluarga, teman, media dan lain-lain.
B. KELUARGA
Keluarga adalah kelompok individu yang utama dan
yang pertama yang dibentuk melalui bersatunya dua individu yang di ikat melalui
perkawinan. Ada beberapa macam keluarga yang timbul dari perkawinan ini:
patrilokal yaitu wanita ikut kekeluarga suami. Matrilokal yaitu suami ikut
istri. Sedangkan Neolokal pihak suami dan istri membuat keluarga sendiri.
Keterpisahan
ini tidak akan menghilangkan garis keturunan dari keluarga asal mereka,
keturunan yang berasal dari pihak ayah disebut patrilinial, sedangkan keturunan
dari pihak ibu disebut matrilineal. Dalam keluarga tradisional ayah dijadikan
tulang punggung keluarga dan ibu/istri hanya sebagai ibu rumah tangga yang
mengurusi rumah saja. Namun dengan dipermasalahkannya tentang kesetaraan gender
pihak perempuan juga ikut andil dalam memperjuangkan hak-haknya dengan analog
bahwa perempuan itu sama dengan laki-laki.
1.
Pengaruh keluarga pada anggota-anggota keluarganya.
Karakteristik keluarga
dapat dilihat dari beberapa hal;
a.
Terdiri atas hubungan darah.adopsi atau perkawinan.
b.
Hidup bersama-sama.
c.
Satu kesatuan yang paling berinteraksi dan berkomunikasi
d.
Mempertahankan kebudayaan bersama.
Sebagai
wadah interaksi komunikasi, keluarga juga berpengaruh bagi individu, pengaruh
tersebut menurut ahmadi antara lain;
a.
Status sosial dan ekonomi.
b.
Keutuhan keluarga.
c.
Sikap dan kebiasaan orang tua.
2.
Fungsi keluarga
Keluarga adalah kelompok
keluarga dan bagian dari masyarakat dan tepat proses sosialisasi paling dini.
Ayah difungsikan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah yang dibantu anak
laki-laki dan ibu mengelola kehidupan rumah tangga dengan anak perempuan.
Menurut William f.onburn fungsi keluarga
sebagai;
a. Pelindung
b. Ekonomi
c. Rekreasi
d. Agama dan pendidikan.
Menurut
merstedt
a. Menguasai dan mengatur
impulus-impulus.
b. Membantu
c. Menegakkan budaya
d. Mewujudkan status.
C. MASYARAKAT
Menurut kodratnya manusia
adalah mahluk masyarakat yang saling berinteraksi bantu membantu satu sama
lain, hak ini terjadi karena dalam dalam diri manusia terdapat dorongan untuk
hidup bermasyarakat dan dorongan itulah yang akan membawa manusia pada masa
depan mereka dalam bersikap. Adapun sikap kemasyarakatan itu menurut p.j
douman.
a. kecenderungan sosial.
b. Rasa harga diri.
c. Kecenderungan untuk
patuh.
d. Kecenderungan untuk
mandiri.
e. Kecenderungan untuk
menurut.
f. Tolong menolong dan
meniru.
g. Hasrat berjuang
h. Hasrat memberi tahu dan
menerima.
1.
Bentuk-bentuk masyarakat
a. Masyarakat Paguyuban (gessel
schaft).
PJ
Bourman menjelaskan masyarakat paguyuban adalah suatu persekutuan mnusia yang
disertai perasaan setia kawan dari hati ke hati dan keadaan kolektif yang
besar, sehingga perpisahan dalam kelompok ini sangat tidak disenangi, adapun
ciri-cirinya;
1.
Pola berkorban demi kebersamaan
2.
Pemenuhan hak tidak selamanya dikaitkan dengan kewajiban.
3.
Solidaritas yang tinggi.
b. Masyarakat patembangan (gesel
schaft)
PJ. Bourman
mengibaratkan seperti tumpukan pasir yang tiap-tiap butirnya dapat terpisah
dari yang lain. Keterikatan antara satu dengan yang lain hanya dalam satu
tujuan sehingga sifat keakurannya masih sangat menonjol. Adapun cirri-cirinya;
1.
Pemenuhan hak selalu dikaitkan dengan kewajiban.
2.
Solidaritas tidak terlalu kuat.
2. Tingkatan-tingkatan
masyarakat.
a. Masyarakat Tradisional.
Masyarakat tradisonal
sebagai bentuk dari kehdupan bersama,mempunyai keterkaitan hidup bersama yang
sangat erat dengan lingkungan hidupnya,mereka sangat bergantung pada manusia
dan alam dengan mata pencaharian yang berpusat pada petanian dan nelayan
dalammemenuhi kebutuhansandang,pangan,dan papan mereka bergantung pada alam
karena kesederhanaan teknologi yang mereka miliki. Modal yang paling menonjol
adalah pemilk tanah sehingga banyak tuan-tuan tanah pada masyarakat tradisional
dan melahirkan elit masyarakat yang feudal dengan kepemimpinan
otokritas. Selain itu kebersamaan antara mereka juga sangat kuat dalam
membentuk persaudaraan.
Masyarakat modern
Adalah pola perkembangan
dar masyarakat tadisional yang telah mengalami kemajuan dala berbagai aspek
kehidupan,kalau pada masyarakat tradisisonal dikenal sebagai zaman agraris lain
halnya dengan masyarakat modern ,zaman ini lebih dikenal dengan zaman industrialis
karena segala usaha dan kebutuhan manusia lebih memedukan antara SDA
dengan SDM dengan menggunakan teknologi disamping itu terciptanya berbagai
industri diberbagai belahan dunia dengan operator professional, sehingga
menghasilkan barang yang lebih berkualitas.
D. INTERAKSI SOSIAL.
Interaksi social merupakan hubungan dinamis
antara orang-orang perorang,kelompok,maupun antata individu dengan
kelompok,interaksi social adalah bentuk uum dari pada proses social karena
interaksi social menjadi syarat antara terjadinya aktivitas-aktivitas social.
Cirri-ciri
inteaksi social adalah dengan adanya orang atau lebih yang saling berinteraksi
dan berkomunikasi ,entah komunikasi secara primer atau skunder yang kemudian
akan menimbulkan tindakan social. Adapun tindakan social tersebut dapat dilihat
pada table berikut ini.
No
|
Tindakan Sosial
|
Pengertian
|
1
|
Instrumental
|
Tindakan rasional
|
2
|
Berorientasi nilai
|
Tindakan yang diukur dengan nilai
|
3
|
Tradisional
|
Tindakan yang dilakukan karena kebiasaan
|
4
|
Afektik
|
Tindakan irrasional
|
1.
Bentuk-bentuk interaksi sosial
a. Proses-proses asosiatif
Adalah suatu interaksi
social dimana masing-masing pihak memiliki kesamaan pandangan yang mengasal
pada kesatuan. Adapun wujudnya sebagai berikut;
1.
Kerjasama yaitu usaha bersama antara orang perorangan atau antar
kelompok.
2.
Akomodasi, proses penyesuaian antara individu dengan individu
antara kelompok dengan kelompok dengan tujuan mengurangi disintegrasi .berikut
adalah bentuk akomodasi.
b. Proses disaosiatif.
Proses ini juga disebut
oposisi yaitu interaksi social yang bertujuan untuk berkompetisi dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Adapun tindakan-tindakan yang bersifat disasosiatif
adalah;
1.
Persaingan 3.
Pertentangan
2.
Kontroversi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah mahluk social bukan mahluk
individu yang hanya dapat hidup dalam kesendrian, tapi manusia dapat
menjalankan perannya sebagai mahluk tuhan dengan baik yaitu dengan membentuk
suatu asosiasi (pertemanan, organisasi, kelurga, dll) hubungan yang mana dengan
manjalin hubungan tersebut kita dapat berintraksi dan membentuk dunia ini lebih
indah dan lebih bermakna.
B. Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan
lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup
bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat
yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar
individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
v Drs.mawardi.
Ir. Nur hidayat. IAD/IBD/ISD/ untuk STAIN. Pusataka setia bandung
2000
v Candra
dkk. SOSIOLOGI. Viva pakarindo. 2010
v Effendi,
Ridwan dan Elly Malihah. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi.
Bandung : Yasindo Multi Aspek. 2007
v Hermawan,
Ruswandi dan Kanda Rukandi. Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS. 2007
v Hermawan,
Ruswandi dkk . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESS. 2006
v Kuswanto
dan Bambang Siswanto. Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai . 2003
v Dr.
Duddy Mulyawan’s Site
v http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/humaniora/3522042.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalo mau lebih banyak silahkan komentar ya guys :)